Senin, 04 Juni 2012

Benarkah Al-Qur’an Mengatakan Injil Sekarang adalah Asli ?

Assalamualaikum Wr Wb,
www.islambisa.web.id
Saudaraku, ada seorang kristen yang meminta untuk di tunjukkan injil asli jikalau injil yang sekarang adalah palsu, hal ini sungguh aneh karena mereke (kristen) sebenarnya juga tidak memiliki injil yang dimaksud oleh yesus sendiri, injil yang diberitakan oleh yesus sendiri pun mereka tidak memiliki, jikalau ada ayat didalam injil kanon yang mengatakan demikian :
Matius
4:23. Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
9:35. Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
11:1. Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Saya tanya kepada anda, injil yang mana yang dimaksud diatas ? sedangkan injil kanonik ditulis puluhan tahun setelah yesus konon disalib ? Injil yang mana ? dengan jujur anda tidak bisa memungkiri bahwa injil yang dimaksud bukanlah yang anda pegang sekarang.
HAYATI dan RENUNGKANLAH…
Apakah kita ini ADALAH SAKSI itu (?) tanpa bukti bahkan menjadikan diri ini HAKIM yang menghakimi akan pernyataan kita dan akan mempertanggung-jawabkannya (!)
Saya tidak tahu dari mana saudara mendapatkan bukti-bukti bahwa Injil dalam Alkitab sekarang sudah tidak asli (?)
Seharusnya saudara dapat membuktikan INJIL YANG ASLI itu (!) dan bagian mana yang sudah dipalsukan (?)
Tuduhan dengan buruk sangka tanpa PEMBUKTIAN yang menyakinkan ADALAH tidak layak dan termasuk dalam katagori “FITNAH”. Cara yang demikian sudah pasti tidak layak bagi setiap orang yang mengaku beragama.!
Aduhhhh..!!
Dimana BUKTI dan FAKTANYA itu (?)
Sedangkan Al-Quran sendiri BELUM PERNAH saya TEMUKAN dan MELIHAT mengatakan bahwa Injil YANG SUDAH ADA di zaman Muhammad itu telah palsu atau DIPALSUKAN (!) dengan kata lain; TIDAKLAH PERNAH Quran menyebutkan: “PERCAYALAH kepada Injil yang ASLI.(!) yang nanti setelah adanya Quran ini, maka Injilnya adalah palsu.(?) dll
Jika anda jujur, dan jika anda paham dengan injil anda, saat yesus bersaksi bahwa kesaksiannya benar dan beliau bersaksi karena beliau bersaksi bersama dengan bapa :
Yohanes
5:31. Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;
5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Beranjak dari ayat yang saya kutip diatas, Qur’an adalah wahyu dari Allah kepada Nabi Muhammad, sedangkan Allah adalah saksi atas Nabi Muhammad, sehingga kesaksian Nabi Muhammad adalah benar adanya seperti kesaksian Yesus. Jikalau anda tidak menerima ini, berarti anda juga tidak menerima kesaksian yesus, lalu dimana Qur’an mengatakan bahwa injil telah di palsukan ?
Maka kecelakaan yAng besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.(QS. 2:79)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini (S. 2: 79) turun tentang ahli kitab yang memalsukan Taurat.
(Diriwayatkan oleh an-Nasa’i yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 79) tentang padri-padri bangsa Yahudi yang mendapatkan sifat-sifat Nabi SAW tertulis dalam kitab Taurat yang berbunyi: Matanya seperti yang selalu memakai cela, tingginya sedang, rambutnya kriting, mukanya cantik.” Akan tetapi mereka hapus (kalimat tersebut dari Taurat) karena dengki dan benci serta menggantinya dengan kalimat: “Badannya tinggi, matanya biru, rambutnya lurus.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
Dan jika anda masih tidak percaya bahwa injil yang sekarang tidak murni lagi, silahkan anda kunjungi halaman ini, dan berikan argumentasi anda disana :
http://islambisa.hendrawijaya.web.id/2009/09/26/kumpulan-fakta-pendeta-mengedit-alkitab/
http://islambisa.hendrawijaya.web.id/2009/10/10/kumpulan-fakta-pendeta-mengedit-alkitab-ii/
http://islambisa.hendrawijaya.web.id/2009/10/12/kumpulan-fakta-pendeta-mengedit-alkitab-iii/
namun Muhammad dalam Quran-nya mengakui KEBENARAN ALKITAB; yang saya dan saudara lihat sendiri dechh ayat-ayat berikut ini:
* ALKITAB ADALAH KEBENARAN ==>Qs.2:176
* ALKITAB ADALAH BACAAN YANG BENAR ==>Qs.2:121
* ALKITAB ADALAH KITAB-KITAB YANG LURUS ==>Qs.98:3-4
* ALKITAB ADALAH ALFURQAAN YANG MEMBEDAKAN SALAH DAN BENAR ==>Qs.3:3-4
* ALKITAB ADALAH KITAB YANG BERI PENJELASAN SEMPURNA ==>Qs.15:1
Bagaimana pendapat saudara..(?)
anda tau kenapa pak palupi tidak mengutip seluruh terjemahan Qur’an ? dan hanya mengutip dan mencomot arti yang dia plintir ? Ya betul, karena pak palupi takut kebohongannya terbongkar, tetapi utuk memuaskan saudara-saudara kristen, mari kita jujur dengan mengutip seluruh terjemahan yang dimaksu oleh pak palupi bahwa Qur’an mengatakan Alkitab itu adalah Alkitab milik kristen. Benarkah ?
Saya akan berikan tanda kurung agar plintiran pak palupi ini bisa dimengerti oleh pembaca, dan bagaimana pak.palupi mempermalukan dirinya sendiri:
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH KEBENARAN ==>Qs.2:176
Konteks ayat diatas dimulai dari ayat ke 174
174 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api[109], dan Allah tidak akan berbicara[110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah tersebut di atas (S. 2: 174 dan S. 3: 77) diturunkan tentang (kebiasaan) kaum Yahudi (yang menyimpang dari ajaran yang sebenarnya).
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah.)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 174) dalam peristiwa berikut: Pemimpin dan ulama kaum Yahudi biasa mendapat persembahan dan sanjungan rakyat bawahannya. Mereka mengharap agar Nabi yang akan diutus itu diangkat dari kalangan mereka. Ketika Nabi Muhammad SAW diutus bukan dari kalangan Yahudi, mereka takut kehilangan sumber keuntungan, kedudukan dan pengaruh. Mereka ubah sifat-sifat Muhammad yang di kitab Taurat, dan mengumumkan kepada para pengikutnya dengan berkata. “Inilah sifat Nabi yang akan keluar di akhir zaman dan tidak sama dengan sifat Muhammad ini.”
(Diriwayatkan oleh at-Tsa’labi dari al-Kalbi, dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
175. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
176. Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
Pak. Palupi Jelas sekali sepakat kepada yahudi karena setuju bahwa nabi yang harusnya datang adalah dari kalangan yahudi, setelah mereka (yahudi) merubah tauratnya dan pak palupi mengatakan bahwa itu adalah benar (yahudi merubah taurat mereka) amin.
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH BACAAN YANG BENAR ==>Qs.2:121
Mari kita lihat konteksnya :
119. Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka
120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi Madinah dan kaum Nashara Najran mengharap agar Nabi SAW shalat menghadap qiblat mereka. Ketika Allah SWT membelokkan qiblat itu ke Ka’bah, mereka merasa keberatan. Mereka berkomplot dan berusaha agar supaya Nabi SAW menyetujui qiblat sesuai dengan agama mereka. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 120) yang menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashara tidak akan senang kepada Nabi Muhammad SAW walaupun keinginannya dikabulkan.
(Diriwayatkan oleh Tsa’labi yang bersumber dari Ibnu Abbas.)
121. Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[84], mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
Tidak ada tuh yang mengatakan alkitab kristen yang sekarang adalah benar menurut Qur’an ? Pak. Palupi ini suka sekali mengarang ya. Pasti bahasa indonesia beliau dapat nilai bagus dalam hal plintir memplintir.
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH KITAB-KITAB YANG LURUS ==>Qs.98:3-4
Mari kita baca konteks ayat ini :
1. Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang nyata,
2. (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Quran),
3. di dalamnya terdapat (isi) Kitab-kitab yang lurus[1594]
4. Dan tidaklah berpecah belah orang-orang yang didatangkan Al Kitab (kepada mereka) melainkan sesudah datang kepada mereka bukti yang nyata.
5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.
Sudah kaha anda paham pak. Palupi ?
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH ALFURQAAN YANG MEMBEDAKAN SALAH DAN BENAR ==>Qs.3:3-4
Mari Lihat konteks ayat ini :
1. Alif laam miim.
2. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya[181].
3. Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
4. sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
Betul, Allah menurunkan Taurat dan Injil kepada nabi sebelum Nabi Muhammad untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, namun demikian bukanlah yang dimaksud injil dan taurat yang sekarang karena isinya sudah diobrak abrik oleh bani israel, berdasarkan pernyataan Qur’an sendiri.
* ALKITAB (Milik Kristen) ADALAH KITAB YANG BERI PENJELASAN SEMPURNA ==>Qs.15:1
Berikut terjemahan lengkapnya :
1. Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Al-Kitab (yang sempurna), yaitu (ayat-ayat) Al Quran yang memberi penjelasan.
Hah ? darimana pak.palupi mengatkan bahwa alkitab milik kristen ini dikatakan sempurna oleh qur’an sedangkan Allah yang bersaksi bahwa Qur’an lah yang sempurna ? apa pak palupi ini tidak mengecek terjemahan Qur’an yang ada di indonesia ? apa beliau nulis sambil mabuk ?
Wassalam
Hendra Wijaya

Teolog Kristen Swedia: Tak Ada Bukti Yesus Mati Disalib

Gunnar Samuelsson, seorang Kristen fanatik dan pakar teologi Swedia menyimpulkan bahwa Yesus tidak mungkin mati disalib karena tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa orang-orang Romawi menyalib tahanannya pada 2000 tahun yang lalu.
Dalam tesis berjudul “Crucifixion in Antiquity: An Inquiry into the Background of the New Testament Terminology of Crucifixion” (Penyaliban pada Jaman Dahulu: Sebuah Penyelidikan terhadap Latar Belakang Terminologi Penyaliban dalam Perjanjian Baru), Samuelsson menyebut kisah penyaliban Yesus hanya didasarkan pada tradisi gereja Kristen dan ilustrasi artistik, bukan pada teks-teks kuno.
Tesis Samuelsson setebal 400 halaman itu adalah hasil studi penelitian yang saksama terhadap teks asli.
Teolog dari Universitas Gothenburg Swedia ini menyebut Alkitab telah disalahartikan, karena tidak ada referensi atau pernyataan yang secara eksplisit menyebut penggunaan paku atau untuk penyaliban. Menurutnya, dalam Alkitab hanya tercantum bahwa Yesus membawa “staurus” menuju Kalvari, tapi ini bukan berarti salib tetapi bisa juga berarti ‘tiang’
“Masalahnya adalah deskripsi dari penyaliban tidak ada dalam literatur kuno,” kata Samuelsson dalam sebuah wawancara dengan Daily Telegraph, Sabtu (3/7/2010).
“Sumber-sumber yang Anda harapkan untuk menemukan pemahaman yang sesungguhnya tentang peristiwa itu benar-benar tidak mengatakan pernyataan apapun,” tegasnya.
Dalam literatur Yunani Kuno, Latin maupun naskah Ibrani dari Homer ke abad pertama menggambarkan sejumlah hukuman gantung, tapi tidak menyebutkan “salib” atau “penyaliban.”
“Jika Anda mencari teks yang menggambarkan tindakan seseorang yang dipaku pada salib, maka Anda tidak dapat menemukan di manapun kecuali pada Injil. Banyak literatur kontemporer yang memberikan terminologi samar, termasuk literatur Latin,” lanjutnya.
“Konsekuensinya, pemahaman kontemporer tentang penyaliban sebagai hukuman, sangat diragukan,” ujar Samuelsson kepada koran Inggris tersebut.
“Dan yang lebih diragukan lagi, apakah hal yang sama bisa disimpulkan atas peristiwa penyaliban Yesus. Perjanjian Baru tidak mengatakan sebanyak apa yang ingin kita percayai,” tandas Samuelsson.
Hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa Yesus dibiarkan mati setelah dipaku di atas tiang salib, baik dalam literatur kuno pra-Kristen dan ekstra-Alkitab kuno maupun Alkitab.
Samuelsson mengakui bahwa umat kristiani lebih mudah untuk bereaksi secara emosional, bukan logis untuk penelitian yang sangat seksama ke jantung imannya. Dia menambahkan, teks-teks yang berbicara tentang eksekusi, tidak menjelaskan bagaimana Yesus dilekatkan pada alat eksekusinya.
“Ini adalah inti masalahnya. Teks tentang kisah-kisah sengsara yang dialami oleh Yesus adalah tidak tepat dan informasinya ditambah-tambahi, sebagaimana yang diinginkan oleh kita orang Kristen,” jelas Samuelsson.
“Jika anda mencari teks yang menggambarkan kisah pemakuan orang di atas tiang salib, anda tidak akan menemukan apapun kecuali dalam Bibel,” tambahnya.
Semua literatur kontemporer menggunakan terminologi yang samar-samar, termasuk yang ditulis dalam bahasa Latin. Sementara itu, kata Latin “crux” tidak selalu berarti salib, dan kata “patibulum” tidak selalu berarti palang salib. Kedua kata tersebut digunakan dalam arti yang lebih luas daripada itu.
Meski hasil penelitiannya menegaskan bahwa tidak ada bukti Yesus disalib, Samuelsson mengatakan ia masih percaya bahwa Yesus anak tuhan. Ia hanya meminta agar umat Kristen memperbaiki pemahamannya terhadap Bibel.
“Saya percaya bahwa orang yang disebutkan (Yesus) adalah anak Allah. Saran saya orang Kristen harus harus membaca teks itu, tidak seperti yang ingin kita pikirkan. Kita harus membaca di tiap kalimat, bukan yang tersirat. Teks Alkitab cukup dibaca tanpa perlu menambahkan apa-apa,” pungkas dosen Gothenburg University itu. [aa]

Verifikasi Peristiwa Penyaliban

Assalamualaikum Wr Wb,
www.islambisa.web.id
Tulisan dalam Kategori “Membongkar Kebobrokan dan Kepalsuan Iman Kristen” ini disusun oleh :
Dimitry A. (YBT)
dimitry19yesusbukantuhan@yahoo.com
yesusbukantuhan@myquran.com
Peristiwa penyaliban, tidak bisa tidak,memiliki posisi yang amat penting dalam iman Kristen. Dengan matinya Yesus dipalang salib (menurut keyakinan Kristen) maka dosa umat manusia telah tertebus dengan pengorbanan Yesus tersebut. namun ternyata, peristiwa pwnyaliban itu sendiri memiliki berbagai keganjilan yang mendasar. Umat Islam jelas memiliki panduan Al-Qur’an dalam memandang hal ini.
Firman Allah :
“Dan karena ucapan mereka : “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, “Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah  Isa. (QS 4:157)
Crucifixion
Crucifixion
Namun, untuk membangun dialog yang adil, maka baiklah kita akan menguji peristiwa penyaliban dengan mengacu pada keyakinan Kristen bahwa yang ditangkap di taman Getsemani dan kemudian disalib di golgota adalah Yesus. Penting untuk mengkaji ulang peristiwa penangkapan Yesus di taman Getsemani yang merupakan hasil pengkhianatan Yudas Iskariot. Untuk itu saya akan lampirkan kembali posting saya mengenai Yudas Iskariot.
Menarik dan perlu dipertanyakan, kemanakah dan bagaimana nasib Yudas setelah ditangkapnya “Yesus”.
1. Mengapa Yudas menghilang dan tak disebut-sebut lagi setelah ditangkapnya “Yesus”
2. Bukankah Yudas sebagai  informan penangkapan  Yesus, mestinya  ikut serta  dengan  pasukan  penangkap  Yesus  dan  ikut datang melapor? tapi Yudas hilang begitu saja dari ke 4 injil tepat setelah ditangkapnya “Yesus”! kemana Yudas pergi?  Dan yang  lebih  penting lagi,  saya minta  anda  perhatikan 2 ayat dari PB yang sangat berbeda isinya dalam memberitakan nasib Yudas Iskariot!
Menurut Matius 27:3-7 : Yudas melemparkan uang perak (bayarannya sebagai informan penangkapan Yesus) ke dalam bait suci, pergi dan mati gantung diri! setelah itu para imam mengambil uang perak tersebut dan membeli sebuah tanah yang akhirnya di sebut “Tanah Darah!”——–TAPI——– perhatikanlah! menurut Kisah Para Rasul 1:18 : Yudaslah yang membeli tanah dengan uang perak hasil kejahatannya!(sementara di Matius 27, para imamlah yang membeli tanah tsb!) lalu Yudas mati dengan jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah keluar, (sementara di Matius 27, Yudas mati gantung diri!) dan itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem! hanya 2 ayat tersebut didalam PB yang menceritakan nasib Yudas dan kedua-duanya BERTENTANGAN satu sama lain! selain ayat itu yudas seolah-olah lenyap ditelan bumi, bahkan cerita dalam Matius tentang yudas sama sekali tidak terdapat di ke 3 Injil lainnya!
PERTANYAAN PENTING! :
1. Kemana sesungguhnya Yudas setelah Yesus ditangkap, kenapa dia seolah-olah lenyap ditelan bumi?
2. Mana yang benar? Yudas mati gantung diri atau karena jatuh tertelungkup sehingga isi perutnya terburai semua?
3. Siapa yang membeli tanah darah? para imam atau Yudas? ditambah lagi dengan adanya pernyataan “seluruh penduduk Yerusalem mengetahuinya”
4. Mengapa periwayatan Matius dan Kisah Rasul bisa berbeda? mana yang betul dan salah, atau mungkinkah kedua sumber itu hanya bualan belaka?
Lagipula ke 3 injil lain tidak sedikitpun menyinggung nasib Yudas setelah penangkapannya, bukankah posisi Yudas sebagai informan penangkapan “Yesus”adalah sangat penting? bila tidak ada Yudas, mungkin “Yesus” tidak tertangkap, bila ”Yesus” tidak tertangkap maka “Yesus” tidak disalib! dan darimana herodes yakin bahwa orang yang ditangkap itu adalah Yesus? bukankah Herodes menanyai-nanyai Yesus, sementara Yesus sendiri tidak menjawab apa2! karena itu Yudas Iskariot sebagai murid yang kenal dekat dengan Yesus dan sebagai informan mestinya ikut hadir untuk memastikan semuanya bahwa orang yang ditangkap adalah benar2 Yesus! tapi dimana Yudas??? dia lenyap sama sekali setelah, orang yang disangka Yesus itu ditangkap!!! silahkan tanggapi pertanyaan2 di atas!
Walaupun terdapat berbagai keanehan, seperti saya paparkan diatas, tapi baiklah…sekali lagi kita harus mencoba menyelami alam pikiran iman Kristen yang meyakini bahwa yang ditangkap di Getsemani adalah benar-benar Yesus, (sesungguhnya dengan merujuk pada QS 4:157, maka sesungguhnya dengan rupa yang telah diserupakan dengan Yesus, maka memang sudah wajar bila semua orang pada saat itu terkecoh dengan penampilan orang yang sudah diserupakan dengan Yesus tersebut, sehingga mereka mengira orang itu adalah betul-betul Yesus). Sampai peristiwa penangkapan di Getsemani sesungguhnya bila mengasumsikan bahwa penulis Injil 4 adalah betul2 murid Yesus, maka terputus sudah mata rantai pengisahan, karena pada saat Yesus ditangkap, seluruh muridnya lari berhamburan meninggalkan dia. APALAGI BILA TERNYATA YANG MENULIS INJIL SINOPTIK BUKAN SUNGUH2 MURID YESUS! hal ini akan kita buktikan nanti dalam bagian tentang Injil.
Markus 14:50 : Lalu semua murid itu meninggalkan dia dan melarikan diri.
Matius 26:56: …lalu semua murid itu meningalkan dia dan melarikan diri.
Dengan demikian, semua yang dilakukan oleh “Yesus” dan apa yang dikatakannya sesudah ditangkap sampai disalibkan, sesungguhnya dituliskan berdasarkan persangkaan belaka dan dasarnya sangat lemah, sehingga sesungguhnya kita tidak tau pasti apa saja yang dilakukan dan dikatakan orang yang diyakini sebagai Yesus itu setelah ditangkap sampai disalibkan, mengingat tidak ada satupun murid Yesus yang dianggap sebagai penulis Injil menyertai Yesus pada saat itu.hal ini terbukti dari banyaknya ketidaksesuaian dan kontradiksi periwayatan antara 4 injil tersebut. karena itu kami akan melakukan verifikasi langsung ke saat penyaliban. mungkin ada baiknya bila saya copykan kembali salah satu artikel lama saya, darimana orang2 yang mengenal Yesus yakin bahwa yang disalib itu Yesus?  tentu harus ada saksi bukan? siapakah saksi tersebut? dan tentu saja semestinya untuk lebih memastikan bahwa yang disalib adalah Yesus, saksi2 tersebut harus melihat dari dekat. Sudah terpenuhikah syarat2 tersebut?mari kita buka ayat2 injil dan kita kaji bersama.
SAKSI-SAKSI PENYALIBAN YESUS DAN JARAK PENGLIHATAN MEREKA :
Crucifixion
Crucifixion

—–MENURUT——- :
Injil Matius——— : Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yusuf, ibu anak-anak Zebedeus MEREKA MELIHAT DARI JAUH!
Injil Markus——– : Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Yoses MEREKA MELIHAT DARI JAUH!
Injil Lukas———- : Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat (siapa???) dan perempuan2 yang mengikutinya dari Galilea (namanya tak disebutkan) dan MEREKA SEMUA BERDIRI JAUH-JAUH KETIKA MELIHAT ITU!
Injil Yohanes——- : Maria Magdalena bersama Maria Bunda Yesus (percakapan Yesus dengan Bundanya hanya ada dalam Injil Yohanes dan tidak ada di ke 3 Injil lain!) MEREKA MELIHAT DARI DEKAT! (PERHATIKAN PERBEDAANNYA! TERLALU MENYOLOK!)
PERTANYAAN :
1. Versi mana yang benar dan versi mana yang salah?
2. Bila versi yang benar adalah mereka yang melihat dari jauh, lalu bagaimana mereka begitu yakin kalau yang disalib itu betul-betul Yesus?
3. Bila versi Yohanes yang benar, mengapa hanya ada pada Injil Yohanes? sekali lagi versi mana yang benar?
4. Mengingat ke 4 Injil tersebut dijamin keabsahan dan kesuciannya oleh gereja, maka tentu adanya kesalah versi dalam periwayatan akan menodai Injil sendiri.
Jadi siapa yang salah dan berbohong? : GEREJA, INJIL DAN PENULISNYA, ATAU PERISTIWA PENYALIBAN “YESUS” MEMANG TIDAK PERNAH TERJADI??? atau mungkin ke 3 pernyataan diatas benar semuanya??? bahwa GEREJA TELAH BERBOHONG, INJIL DAN PENULIS INJIL BERBOHONG DAN PERISTIWA PENYALIBAN”YESUS”MEMANG TIDAK PERNAH TERJADI! mengingat bukti2 yang telah saya paparkan maka pernyataan ke 2 lebih masuk akal! tapi sekali lagi, walaupun sudah disodorkan bukti-bukti yang jelas, umat Kristen akan mengatakan mati-matian kalau yang disalib pada saat itu adalah Yesus!maka baiklah,dengan kerangka pemikiran tersebut,kita kaji lebih lanjut. Yang menjadi pokok permasalahan adalah bahwa untuk menyokong doktrin penebusan dosa Kristen, maka tidak bisa tidak,Yesus harus mati karena penyaliban. Namun, betulkah “Yesus” mati karena disalib? Yesus berada di kayu salib sejak jam 12 siang dan pada jam 3 ia melepaskan nyawanya….(Matius 27:46) waktu diatas serupa dengan catatan Injil Lukas 23:44-46, Injil Markus 15:33-37 juga mencatat waktu yang kurang lebih sama. namun, Injil Yohanes tidak mencatat kapan tepatnya Yesus mati. “Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati,  maka ia memanggil kepala pasukan, dan bertanya kepadanya,”apakah Yesus sudah mati? (Markus 15:44)
Kecurigaan dan keheranan Pilatus tampaknya beralasan, karena dia tahu berdasarkan preseden yang sudah-sudah, secara normal, tidak ada orang yang meninggal secepat itu (3 jam)karena disalib, kecuali bila kematian dipercepat dengan cara mematahkan kaki dan hal ini tidak dilakukan terhadap Yesus. “…melihat bahwa ia telah mati, mereka tidak mematahkan kakinya”.(Yohanes 19:33) darimana mereka tahu bahwa Yesus telah mati dengan hanya “MELIHAT?” —–” Tetapi seseorang dari antara prajurit itu menikam lambungnya dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air ” (Yohanes 19:34) Aliran darah dan air membuktikan -secara medis- bahwa Yesus masih hidup! Ensiklopedia Biblica, pada artikel “cross” kolom 1960 mengatakan : “Yesus hidup kembali jika penikaman ini benar” tentu saja umat Kristen meyakini kebenaran Injil Yohanes yang meriwayatkan penusukan Yesus dengan tombak sehingga memancar air dan darah segar bukan?, karena itu Yesus belum mati dan masih hidup! Ralph O. Munchaster dalam bukunya “What is the proof for the ressurection” hal. 20 mengatakan: “Al-Kitab mengimplikasikan bahwa penyebab kematian Yesus adalah Cardiac Arrest (gagal jantung) di indikasikan oleh darah dan air yang mengalir keluar dari luka tikaman tombak (para pakar medis mengkonfirmasikan ini). Pendapat ini juga disebutkan dalam buku “Manusia kain kafan” Sementara, pendapat yang agak berbeda datang dari Dr.W.B Primrose : “Air tersebut disebabkan oleh adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal akibat rangsangan yang berlebihan dari proses penyaliban”.
Pertanyaannya : Lalu bila mereka meyakini bahwa Yesus mati. Apa penyebab kematiannya? mati karena disalib atau mati karena gagal jantung? mungkinkah gagal jantung tersebut disebabkan proses penyaliban? bila ya, tapi bagaimana dengan memancarnya darah dan air dari lambung Yesus yang menandakan bahwa ia masih hidup? untuk memenuhi Doktrin Penebusan Dosa, tentu Yesus harus mati karena disalib bukan??? tapi ternyata periwayatan Injil sendiri telah menyodorkan bukti-bukti yang meragukan tentang betul/tidaknya Yesus mati karena disalib! Doktrin Penebusan Dosa tidak membutuhkan penjelasan medis mengenai kematian Yesus, demi Penebusan Dosa Yesus harus mati karena disalib !TITIK! bukan karena gagal jantung , (pernyataan ini sesungguhnya semakin merendahkan kualitas keIlahian yang diyakini umat Kristen terhadap Yesus) bukan karena adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal, DSB DST, penjelasan2 semacam itu adalah suatu reduksi luar biasa dan tak menyelesaikan masalah!
Sesudah itu Injil menjelaskan, bahwa Yusuf dari Arimatea, meminta dan menurunkan mayat Yesus (Yohanes 19:38, Lukas 23:53, Markus 15:46, Matius 27:57-60) Sampai disini timbul pertanyaan…bila yang diturunkan dari salib itu memang Yesus, masih hidup atau sudah matikah ia ketika diturunkan??? ternyata diantara umat Kristen masih tidak ada kesepakatan! bila memakai interpretasi sesuai Ensiklopedia Biblica misalnya, maka Yesus masih Hidup! tapi bila memakai interpretasi sebagian besar umat Kristen bahwa Yesus Mati, mati karena apa? karena gagal jantung? karena gangguan syaraf pembuluh darah lokal? atau karena ditusuk tombak?…doktrin penebusan dosa menghendaki Yesus yang mati disalib!…tapi ternyata sangat meragukan bahwa dalam 3 jam dipalang salib, “Yesus” menemui ajalnya! kakinya juga tidak dipatahkan! kemudian ketika ditusuk tombak, memancar air dan darah segar sebagai tanda Ia Masih Hidup! lalu kapan ia mati sesungguhnya sesuai keyakinan Kristen? kapan persisnya Yesus mengatakan “sudah selesai???” bukankah tidak ada saksi yang melihatnya dari dekat?, lalu darimana datangnya fantasi penulis Injil ini? siapapun dia, jelas bahwa dia tidak menyaksikan proses penyaliban, karena Injil sendiri meriwayatkan semua murid lari tunggang langgang saat Yesus ditangkap di Getsemani. Kemudian, bila Yesus masih hidup sebelum ditusuk tombak, apakah ia mati karena ditusuk tombak tersebut?…atau sesungguhnya “Yesus” juga masih hidup pada saat diturunkan oleh Yusuf? pertanyaan2 ini sangat penting dijawab oleh umat Kristen sedunia! mengingat peristiwa penyaliban dipenuhi oleh berbagai misteri dan kontradiksi yang tak terjawab, terlebih lagi diriwayatkan dalam injil oleh mereka yang tidak menyaksikan langsung(entah itu para murid atau bahkan para murid) maka sesungguhnya tidak ada dasar dan pegangan yang kuat untuk meyakini bahwa Yesus telah mati disalib! karena itu gugurlah salah satu tonggak dasar terpenting keimanan Kristen. dengan begitu, keguguran kisah penyaliban berbanding lurus dengan runtuhnya pula doktrin penebusan dosa yang menghendaki matinya Yesus disalib untuk menebus dosa-dosa manusia agar semua umat Kristen yang mengakui Yesus masuk ke surga seluruhnya! Namun, bukankah umat Kristen yakin dan percaya buta kalau mereka semua akan masuk surga karena telah ditebus oleh kematian “Yesus” di palang salib? maka, Perhatikanlah!
Firman Allah:
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: “Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani”. Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: “Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar”. (QS. Al-Baqarah 111)
Mengenai segala misteri yang menyelubungi kisah penyaliban yang dipercayai umat Kristen sebagai penebusan dosa mereka oleh Yesus, Allah SWT telah menjawabnya dengan amat jelas,
Firman Allah:
“Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS 4:157)
Maha benar Allah dengan segala firmanNya.
Jelaslah bahwa mereka dalam hal ini umat Kristen tidak memiliki bukti apa-apa tentang penyaliban Yesus yang mereka yakini untuk menebus dosa-dosa mereka. Lalu mengapa mereka masih berpaling dan mendustakan ayat-ayat Allah yang Mulia, yang telah memberikan solusi yang jelas terhadap semua kerancuan dan kebingungan mereka dalam semua iman Kristen?
Firman Allah:
“Hai Ahli Kitab marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah, jika mereka berpaling, maka katakanlah kepada mereka : Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS. Ali Imran 64)

20 KELEMAHAN MENDASAR “TUHAN YESUS”

Dua puluh pertanyaan berikut menunjukkan bahwa fakta dan Alkitab sama sekali menolak dugaan ketuhanan Yesus:
1. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu meng-kristen-kan umat Israel dimana ia menjalankan misi dan tugas keagamaannya?
Fakta: mayoritas umat Israel tetap beragama Yahudi hingga sekarang.
2. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia selama hidupnya hanya berkeliling di wilayah Israel saja, padahal manusia pada waktu itu sudah tersebar luas di seluruh penjuru bumi?
Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 15:24)
3. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia melarang kedua belas muridnya untuk berdakwah ke negeri lain selain negeri Israel?
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke negeri orang-orang non Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (Matius 10:5-6 – DRB 1582, KJV 1611)
4. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika tangan dan kakinya dipaku di tiang salib memohon pertolongan kepada Allah/Bapa?
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27:46)
5. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia ketika hendak membangkitkan Lazarus dari dalam kubur di depan umat Israel memohon pertolongan kepada Bapa?
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Yohanes 11:41-44)
6. Jika Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, mengapa ia tidak mampu menyelamatkan dirinya dan kaumnya dari dominasi penjajah Romawi, tetapi malah ia diserahkan oleh penguasa Romawi (Pontius Pilatus) untuk disalibkan?
Lalu ia (Pontius Pilatus) membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan jubah ungu kepada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!” Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan. (Matius 27:26-31)
7. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat?
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak (Yesus) pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)
8. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia sujud menyembah dan memohon perlindungan kepada Bapa?
…Maka mulailah Ia (Yesus) merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:37-39)
9. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena kejadiannya sebelum Abraham, mengapa Yeremia yang juga mengalami kehidupan sebelum manusia tidak menjadi Tuhan?
Firman TUHAN datang kepadaku (Yeremia), bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:4-5)
10. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir tanpa ayah, mengapa Adam yang lahir ke dunia tanpa ayah dan ibu tidak menjadi Tuhan?
ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu (Adam) dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)
11. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perawan muda (Maria), mengapa Yohanes Pembaptis yang juga lahir atas bantuan penuh Roh Kudus dari seorang perempuan mandul yang tua bangka (Elisabet) tidak menjadi Tuhan?
Sebab ia (Yohanes Pembaptis) akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. (Lukas 1:15)
12. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia memiliki mukjizat yang mampu menghilangkan berbagai penyakit dan mampu menghidupkan orang mati, mengapa Musa yang memiliki mukjizat jauh lebih dahsyat dari Yesus tidak menjadi Tuhan?
Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir. Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu bangsa. (Keluaran 9:23-24)
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. (Keluaran 14:21-22)
13. Jika Yesus adalah Tuhan oleh karena ia seorang Kristus (Mesias), mengapa kristus-kristus lain tidak menjadi Tuhan?

Kristus-kristus lain dalam Alkitab: Daud Kristus (Mazmur 2:2), Koresh Kristus (Yesaya 45:1), Saul Kristus (1 Samuel 10:1), Harun Kristus (Imamat 8:12), Elisa Kristus (1 Raja-raja 19:16), dan Salomo Kristus (1 Raja-raja 1:39).
Kristus (Yunani) = Mesias (Ibrani) = Yang diurapi.
14. Jika Yesus adalah Tuhan bagi ajaran Paulus, mengapa Yesus memerintahkan untuk menegakkan hukum Musa yang notabene bertentangan dengan ajaran Paulus?
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:17-20)
Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” (Matius 8:3-4)
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (Matius 23:1-3)
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” (Yohanes 8:4-7)
15. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak mampu mempengaruhi umat Israel untuk mengikuti ajarannya, padahal ia lahir, besar, dan mati di tanah Israel? (Bandingkan dengan ahli hipnotis Tommy Raphael yang mampu merubah perangai manusia dalam waktu sekejap!)
Lalu mereka (umat Israel) kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ. (Matius 13:57-58)
Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: “Ia menghujat Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan berkata: “Ia harus dihukum mati!” Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?” (Matius 26:63-68)
16. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia ketakutan menghadapi orang-orang Yahudi? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)
Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia. Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana. (Matius 12:14-15)
Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. (Yohanes 7:1)
17. Jika Yesus adalah Tuhan, mengapa ia tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Tuhan Semesta Alam di depan umat Israel? (Bandingkan dengan firman Tuhan dalam Perjanjian Lama!)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku (Yesus): Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:21-23)
18. Jika Yesus adalah Tuhan Semesta Alam, mengapa ia disetir oleh Allah/Bapa?
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yag Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Yohanes 5:30)
Jawab Yesus kepada mereka: “Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. Barangsiapa berkata-kata dari diri-Nya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:16-18)
19. Jika Yesus adalah Tuhan menurut ajaran Paulus, mengapa Melkisedek yang memiliki kesetaraan dengan Yesus tidak menjadi Tuhan? (Jika Yesus adalah Tuhan, maka Melkisedek pasti Tuhan. Sebaliknya, jika Melkisedek bukan Tuhan, maka Yesus pun pasti bukan Tuhan).
Ia (Melkisedek) tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah (Yesus), ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.” (Ibrani 7:3)
20. Jika Yesus adalah Tuhan bagi umat Kristen, mengapa ia tidak pernah menurunkan satu kitab pun kepada umat Kristen sebagai pedoman hidup?
Tak satupun dari keempat Injil Kristen – Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes – ditulis oleh murid Yesus. Keempatnya ditulis oleh orang-orang yang tidak dikenal. Ini terbukti dari perbedaan-perbedaan narasi dan adanya kontradiksi diantara keempatnya, yang menunjukkan bahwa Injil-Injil tersebut ditulis atas inisiatif masing-masing penulisnya, bukan wahyu dan bukan pula atas perintah dari Yesus.
Kurun waktu penulisan Injil-Injil Kristen antara tahun 65 hingga 115 M, yakni sekitar 45 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi awal Injil, atau sekitar 70 tahun setelah dugaan penyaliban Yesus untuk kompilasi akhir Injil. Sebuah rentang waktu Injil yang sangat lama yang tidak mungkin ia ditulis oleh murid Yesus!
Jika diasumsikan bahwa usia murid-murid Yesus sama dengan Yesus, dan bahwa Yesus disalib pada usia 33 tahun,** maka murid-murid Yesus untuk pertama kalinya menulis Injil pada usia 78 tahun dan rampung ketika usia mereka mencapai 103 tahun. Mustahil! Jika memang diperintahkan oleh Yesus, mengapa harus menunggu waktu selama itu untuk menulis Injil? Selengkapnya baca: Injil atau Dusta atau Kanonisasi_Injil.
Keterangan:

**Pengarang Kitab Lukas menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1). Dalam hal ini dinyatakan bahwa Pontius Pilatus menjadi pejabat Yudaea dari tahun 26 hingga 36 M, dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 M [Josephus F (1998); Asimov I (1969; Braid W (1971); Duncan GB (1971); Leon-Dufour X (1983)]. Oleh karenanya, jika kita menerima kronologi yang dibuat oleh pengarang Kitab Lukas, berarti Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 M, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun, dan pembaptisan tersebut menjadi titik tolak Yesus untuk memulai pekerjaannya sebagai seorang nabi (Lukas 3:23). Bahwa konon Yesus disalib pada masa pemerintahan Pontius Pilatus (Markus 15:5; Matius 27:26; Lukas 23:25; Yohanes 19:16), yang berarti waktunya tidak lebih dari tahun 36 M, dan dengan mengasumsikan bahwa peristiwa penyaliban terjadi pada pertengahan masa pemerintahan Pontius Pilatus, maka Yesus disalib pada usia kira-kira 33 tahun dengan mengemban misi kenabian hanya selama kira-kira 3 tahun!