Sekali
lagi penelitian terbaru kembali memposisikan buah apel di peringkat
teratas buah paling menyehatkan. Sebuah penelitian yang dilakukan Davis
School of Medicine, University of California menemukan apel kaya akan
kandungan flavonoids yang membantu memperkuat daya tahan sel dari
kemungkinan penyakit jantung dan kanker seiring berjalannya usia.
Penelitian
yang digagas U.S. Apple Association, Apple Products Research and
Education Council ini adalah kelanjutan penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya, di mana flavonoids akan berperan sebagai antioksidan -- enzim yang membebaskan tubuh dari radikal bebas yang bisa merusak DNA.
Dalam sebuah pernyataan kepada HealthDay, Sabtu (10/06), Eric Gershwin,
profesor ahli alergi, reumatik dan imunologi dari Universitas
California mengatakan: "Studi ini lebih menekankan pada riset tentang
flavonoids pada apel dan olahan apel, seperti jus apel, yang bisa
membantu mencegah kerusakan sel dalam tubuh.
Dalam
studi yang dimuat di jurnal 'Experimental Biology and Medicine' ini,
Gershwin dan rekan mengambil ekstrak sebuah apel yang diambil secara
random dari beragam varietas apel, kemudian memasukkanya ke dalam sel endothelialpada pembuluh darah dan menambahkan ekstrak tersebut pada sel tumor necrosis factor
(TNF), sebuah sel yang bisa meningkatkan peradangan dan memiliki
kemungkinan membunuh sel-sel tubuh. Dan hasilnya, ekstrak apel bisa
mencegah dan melindungi sel sehat dari sel yang telah mengandung TNF.
Sebenarnya
manfaat apel sudah dikenal sejak jaman Romawi, pada masa itu apel kerap
digunakan sebagai bahan pencuci alat perncernaan. Hal itu karena apel
mengandung asam tartar yang bisa menghambat pertumbuhan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri dalam saluran pencernaan.
Minum
jus apel setiap hari juga bisa membantu otak tetap berfungsi baik,
selain itu senyawa antioksidannya terutama vitamin C dan quercetin
bisa mencegah kerusakan memori dan fungsi otak yang diakibatkan stres
oksidatif (kondisi keterbatasan asupan antioksidan) yang membuat tubuh
kita tak mampu menetralkan radikal bebas, yang akhirnya menjadi pemicu
sederet penyakit, dari katarak hingga kanker. (healthday/rit) - 12 Juni 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar