PENGARUH KONSENTRASI CHITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MIE BASAH
ABSTRAK
Mie basah merupakan jenis mie yang mengalami proses perebusan
setelah tahap pemotongan dan sebelum dipasarkan. Biasanya mie basah
dipasarkan dalam keadaan segar. Mie basah merupakan produk makanan
dengan kadar air yang tergolong tinggi yakni mencapai 52 %. Masa simpan
mie basah dalam kondisi normal penyimpanan hanya bisa bertahan 16 jam.
Supaya mendapatkan mie basah yang memiliki masa simpan lebih lama
serta mutu yang dapat dipertahankan diperlukan suatu bahan pengawet
yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia serta dapat mempertahankan
aspek gizi yang terkandung di dalamnya.
Salah satu bahan pengawet alami yang dapat digunakan sebagai
pengawet makanan alternatif ialah chitosan. Chitosan merupakan suatu
polimer rantai panjang glukosamin yang mempunyai struktur molekul
2-amino-2-deoksi glukosa. Chitosan bersifat alami sehingga chitosan
tidak beracun dan tidak mempunyai efek samping bila dikonsumsi manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi chitosan yang
optimal sebagai bahan pengawet yang dapat memperpanjang masa simpan mie
basah.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap. Penelitian tahap1 yaitu
mencari konsentrasi dan lama penyimpanan mie basah terbaik. Perlakuan
disusun secara faktorial 2 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap
dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi chitosan (K)
yang terdiri atas lima taraf yaitu, K0 (0 ppm), K1 (50 ppm), K2 (100
ppm), K3 (150 ppm), K4 (200 ppm). Faktor kedua adalah lama penyimpanan
mie basah (H) pada suhu kamar dengan empat taraf yaitu 0 jam (H0), 24
jam (H1), 48 jam (H2) dan 72 jam (H3). Kesamaan ragam antar perlakuan
diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji
Tuckey. Kemudian data dianalisis dengan sidik ragam untuk menduga ragam
galat dan uji signifikansi mengenai ada tidaknya perbedaan antar
perlakuan. Data kemudian dianalisis lebih lanjut dengan polinomial
ortogonal pada taraf 1% dan 5%. Penelitian tahap 2 yaitu membandingkan
mie basah yang diberi konsentrasi chitosan terbaik yang diperoleh dari
penelitian tahap 1 yaitu sebanyak 150 ppm dengan mie basah yang diberi
formalin pada konsentrasi yang sama dengan lama penyimpanan 0, 24, 48
dan 72 jam. Data yang diperoleh pada tahap ini dianalisis secara
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi chitosan yang optimal
untuk digunakan sebagai bahan pengawet mie basah ialah sebesar 150 ppm
(b/b) dengan masa simpan 24 jam. Chitosan memiliki kemampuan
memperpanjang masa simpan mie basah yang hampir menyamai formalin pada
konsentrasi 150 ppm dengan masa simpan hanya 24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar